Aku
termenung melihat kursor yang berkedap-kedip di aplikasi Microsoft word yang
tergambar didalam monitor, termenung tanpa memikirkan sesuatu mencoba merakit
kata-kata yang indah namun tetap saja buntu.
Aku
berfikir sejenak, bangkit dari tempat duduk dan segera menelurusi anak-anak
tangga menuju dapur. Aku segera membuat kopi, aromanya menyegarkan pikiranku
sejenak. Aku beranjak kembali ketempat ku tadi, duduk dan termenung kembali.
“Oh mungkin
dengan musik ide ku akan keluar!” gunamku dalam hati untuk membahagiakan otak
kanan kiri ku. “ Ada hati yang termanis dan penuh cinta, tentu saja kan ku
balas seisi jiwa “ ternyata lagu KAHITNA, aku merasa tersindir oleh lagu itu.
Bagaimana tidak, “aku jomblo! Bagaimana aku balas dengan seisi jiwa, yang bawa
cinta kepadaku saja tidak ada.” Kembali aku matikan musiknya, aku masih
memegang kendali disini.
Aduh
mengapa seperti ini, perasaan bercampur aduk, galau tidak senang-pun tidak. Apa
yang harus kulakukan untuk mendapatkan
ide untuk menulis Promt 43 dari salah satu group yang aku ikuti di Facebook. “
Hmmm kenapa tidak buka FB saja” pikirku “ mungkin aku akan dapat ide disana!”
Setelah
proses login aku laksanakan dengan benar, maka masuklah aku dihalaman home FB. Kursor
aku gerak-gerakan untuk melihat-lihat status teman-temanku, ini aku lakukan
karena tidak mungkin aku check inbox, selalu kosong, kalaupun ada pasti promosi.
Menyedihkan!.
Status
Rohim Mardjuki “ Akhirnya bisa kampanye bareng si Yayang “ dilampirkanya sebuah
foto, mereka sedang asik berdua, yang cowo pake peci berkaos merah, si cewe
kaosnya merah juga dengan mimik mata setengah dipejam, mulut dimajukan sambil
menunduk.
Status
Kiply M Said “Puluhan siswa-siswi terlibat baku tembak di lapangan sebuah SMA.
Mereka saling menyatakan cinta “ . Ah sementara aku disini sendiri termenung
tak punya cinta. Gagal muda…
Status Dian
M Saragih “gapapa deh kita beda kartu GSM,asal nantinya
nama kita ada di KARTU Keluarga yang sama.” Lagi – lagi soal cinta. Apa ga ada
yang lain dipikiranya.
Status Rizky Malkibul “Cintailah seorang
wanita saja. Dua wanita terlalu banyak. Tapi tiga wanita lebih baik daripada
tidak ada. “ Aku langsung klik Log out. End of story.
Azan maghrib membuyarkan lamunan dan
kebuntuan ku, “ ada apa ini? “ gunamku dalam hati . Ah, sudahlah. Soal ide
nanti pasti datang ketika inspirasi menjadi rangkaian kata-kata yang dapat ku
tulis dengan indah. Soal Jomblo, itu pilihan ku! Aku memilih untuk mengurus
mama yang kini hanya bisa terbaring ditempat tidur, tak bisa ku berikan
pekerjaan itu kepada orang lain, mama ku telah mengurusku dengan segenap jiwa
dan kasih sayang, “ Aku siap kehilangan masa remaja ku” ujarku pada papa waktu
kami memutuskan yang terbaik untuk mama.
“ Mba, kerjakan yang lain saja. Biar aku
yang menyuapi mama. Ujarku pada asiten rumah tanggaku yang setia. “ Mama, ayo
makan yah ma, setelah ini kita Sholat bersama “ Aku berusaha memilih suara
terlembut ku untuk mama ku.
Life is not a bad of a roses.
FND
7 comments:
kurang ngena :)
Hihi...ceritanya seperti curhat.
Katanya nggak punya ide untuk prompt 43, lha ini malah sudah nulis :D
yang penting ide tersalurkan. lanjut, gan :D
move on dari kejombloan ini namanya ya
ceritanya ini......setenang air danau, nyaris tanpa riak apalagi gelombang. *bahasa bunga* :p
konflik interennya kurang digarap jadi kurang greget :)
Post a Comment