" Kemana dia pergi ? " tanya seseorang disudut sana.
Bisa kulihat matanya melotot memandangku dibalik kacamata.
" Aku ga tau pa, dia berlari secepat kilat " sahut ku tak peduli.
" Papa sudah bilang, kamu kejar dia, kamu urus itu. HARUS DAPAT! " nadanya meninggi berhasil mencuri perhatian ku.
" Ayo kamu masuk kesana, cari sampai dapat! " kembali dia memberi perintah.
"Siap, Boss" Langsung kujawab dan merebahkan tubuhku untuk memasuki ruang gelap dan pengap.
Sedikit ragu, kumasuki ruang itu, "demi Bokap" dalam hati ku menggunam. Sengaja tak kugunakan senter, perlahan aku merangkak, debu dan bau pengap dari kasur kapuk diatas ku membuat ku bersin.
"Huaaaacuuuuuhhh " sengaja ku kencangkan suaranya. Tiba-tiba ku temukan sepucuk surat, aku berusaha membacanya walau gelap.....
" Papa sangat bangga padamu Nak, hari ini kamu memutuskan untuk bertanggung jawab atas perbuatamu, meski kamu tahu akan kehilangan masa depan kamu, tapi kamu ambil resiko itu untuk bertanggung jawab. Ketahuilah nak, tidak ada yang sempurna dalam hidup ini, namun tanggung jawab membuat hidup lebih indah " Isi surat itu. Aku tertegun tak kuasa menahan arus air mata. " Dapat ga ? " suara itu menghentikan lamunanku.
"Nah itu dia, bersembunyi dibalik debu-debu yang menggumpal" gunamku seraya dengan cekatan aku menggerakan segenap tangan dan jemari ku untuk menangkapnya. " Got it" teriak ku, ku pegang kumis panjangnya sehingga dia hanya bisa menggerakan kaki-kakinya....
Aku keluar dari bawah kasur ku " Ini Pa, " sambil ku sodorkan kehadapanya.
"Jangan mendekat, Papa lempar sepatu nanti, dari dulu papa Entomophobia* " Jawabnya singkat dan tegas.
Kubuang kecoa itu keluar rumah " pergi, jangan kembali!" bisik ku kepada makhluk coklat itu.
Entomophobia - Takut pada serangga.
(FND) aka Bukan serangga
Monday, February 24, 2014
Friday, February 21, 2014
FF: Menghindar
Secepat kilat kubanting stir motor hitamku agar tidak mencium anak kecil yang menyebrang itu.
Sesaat aku tertegun memandang senyum anak itu, aku pun tersenyum padanya saat kulihat Ban sebuah truck besar berusaha berhenti didepan mataku..........................................................................
Sesaat aku tertegun memandang senyum anak itu, aku pun tersenyum padanya saat kulihat Ban sebuah truck besar berusaha berhenti didepan mataku..........................................................................
Friday the 13th
Tergesa-gesa aku menaiki lift di gedung yang sudah 13 tahun berdiri dikawasan selatan jakarta. Ku biarkan mata-mata para satpam itu memandang ku penuh tanda tanya...... aku tergesa-gesa.
Mataku menatap tombol angka, tetapi mengapa aku menemukan angka 13 di lift ini, bukankah sebelumnya tidak ada?
21 lantai yang kutuju, mengapa pintu terbuka dilantai 13, segera aku melihat jam tanganku......
Sekarang pukul 00.13 Hari Jum'at tanggal 13 January 2012.........
Mataku menatap tombol angka, tetapi mengapa aku menemukan angka 13 di lift ini, bukankah sebelumnya tidak ada?
21 lantai yang kutuju, mengapa pintu terbuka dilantai 13, segera aku melihat jam tanganku......
Sekarang pukul 00.13 Hari Jum'at tanggal 13 January 2012.........
FF : Kupeluk Dirinya
Disaat saya mengharapkan keadaan yang baik-baik saja.........
Hati kecil ku bertanya " Seriously ? whats the point of life then? "
Tersenyum bersimpul dibibir ini.......
Hidup adalah bagaimana kita menghadapi masalah.....
Berliana Jangan takut sayank..... Kita hadapi semuanya bersama
Kupeluk dirinya sambil menatap cermin dihadapanku....
Hati kecil ku bertanya " Seriously ? whats the point of life then? "
Tersenyum bersimpul dibibir ini.......
Hidup adalah bagaimana kita menghadapi masalah.....
Berliana Jangan takut sayank..... Kita hadapi semuanya bersama
Kupeluk dirinya sambil menatap cermin dihadapanku....
FF : Obat Seumur Hidup
Hmmmm lelah sudah raga ini harus selalu hidup dengan larutan-larutan kimiawi yang terpadu melawan penyakit ku.
Bukan tanpa efek samping, tubuh ini menjadi berkeringat, nafas ini kian berat dan tulang-tulang serasa retak menjelajar kian menggerogoti saraf-sarafku.
Aku sudah lelah, kubiarkan sehari tubuhku lunglai tanpa obat itu, namun kau tak ada...................
Sekarang kau terbaring menangisi diriku dipelukan.
Ku ingin kau tau, obat terbaik adalah dirimu......
Bukan tanpa efek samping, tubuh ini menjadi berkeringat, nafas ini kian berat dan tulang-tulang serasa retak menjelajar kian menggerogoti saraf-sarafku.
Aku sudah lelah, kubiarkan sehari tubuhku lunglai tanpa obat itu, namun kau tak ada...................
Sekarang kau terbaring menangisi diriku dipelukan.
Ku ingin kau tau, obat terbaik adalah dirimu......
Terlambat……
Aku terus
berlari di lorong gelap ini, tak peduli semua rekan kerja ku memanggil ku…..
aku terus berlali.
Ini semua
karena meeting intern diujung petang yang tak kuduga…. Tiba-tiba bos memanggil
semua staff untuk duduk bersama membahas yang tadi pagi dibahas juga…… ach
lelah…..
Setelah selesai
aku langsung berlari, tidak sempat menggunakan lift, aku beralih ke tangga
darurat, 14 lantai aku bisa mempercepat tempo ku…. Sambil bergunam ku telusuri
anak-anak tangga….. Bau rokok….. “sial sudah ada larangan merokok dalam gedung,
mengapa masih dilanggar, Sontoloyo” tambah lagi kegunamanku…. Arghhhhh kesal
aku hari ini…..
Tibalah
diujung jalan, kulihat kekanan dan kekiri, ternyata dia sudah ada disebrang
jalan, berjalan angkuh tak memperdulikan aku sama sekali……….
Aku
berusaha teriak sekuat tenaga…….. “MAS BEJOOOOOOO, BAKSOOOOOOOOO” dengan
hentakan tangan aku berusaha menguatkan suaraku….
Yang
kupanggil menjawab….” Haaabisssss masssss, Alhamdulilah……”
(FND)
FF: Diujung kematian....
Aku haus..... kurasakan bibir ini menggerutu
"Sekarang pada siapa kamu meminta minum" suaranya menggelegar seperti dentuman paku alam.
"mungkin kamu mempunyai sedikit air untuk dahagaku..." aku berusaha menjawab meski sakit dan kering tenggorokanku.
Sosok tinggi hitam tak jelas kulihat wajahnya hanya tertawa dan berkata " aku hanya memiliki timah panas dan bara api untuk mu "
Aku berusaha bangkit..... Namun........... achhhh semua terlambat....
(FND)
Subscribe to:
Posts (Atom)