Thursday, January 24, 2008
Saran Untuk KOTA DEPOK
Jika Dilihat Kota Depok adalah kota yang cepat berkembang dari kota - kota lainya di selatan Jakarta. Setelah mereka mandiri dalam skup pemerintahan kota kemajuan ini tidak bisa dibendung karena diDepok yang disebut sebagai kota pendidikan merupakan ladang emas bagi pebisnis - pebisnis diJakarta, mengingat Jakarta yang semakin hari semakin sumpek.
Kota Pendidikan, dilihat dari banyaknya kampus di daerah Depok terutama Kota ini mempunyai salah satu Universitas kebanggan Indonesia ( Universitas Indonesia ). dan Sudah sesaknya Jakarta akhirnya membuat para pengusaha baik dibidang perumahan, perkantoran serta tak luput pengembang pasar - pasar modern ( MALL ).
Tentu saja Pesatnya pembangunan akan membuat makmur para penduduk diKota Depok, hal ini terlihat dari terbukanya lapangan pekerjaan, dan peluang usaha baru serta pegawai Negeri Kota Depok yang penghasilanya lebih besar jika dibandingkan dengan kota lain seperti Bogor dan Tangerang, bahkan hampir menyamai Jakarta dan hal yang menarik lainya adalah setiap ada warga Depok ( Ber KTP Depok ) meninggal dunia maka secara otomatis akan menerima uang santunan sebersar Rp. 2.000.0000,- untuk keluarga yang ditinggalkan. Great Job ....
Namun pembangunan yang begitu pesat nampaknya tetap yach harus ada pengorbananya... nah disini saya bahas mengenai lalulintas KOTA DEPOK yang identik dengan Kemacetan disana - sini.... wuihhhh jika saja anda pulang Kerja Pukul 17 - 20 WIB maka pasti anda akan merasakan macetnya dari mulai Lenteng Agung, Margonda kecuali di kota bunga weks lancar maning......
Jika saya teliti dengan otak yang terbatas ini permasalahan kemacetan ini karena banyaknya perkantoran dan Mall Di Depok selain itu perlintasan Kereta Api sepanjang Leteng Agung Juga sebagian kecil yang meyebabkan Kota Depok Muacet.
Sarana Jalan yang kurang lengkap nampaknya memperparah kondisi kemacetan tersebut, Bayangkan saja Disepanang Jalan Raya Margonda - Lenteng Agung cuma ada 3 Jembatan penyebrangan...... Weks masih kalah dengan jumlah Mall yang dijajakan di Depok.
1. Dijalan Margonda
2. Dihalte UI
3. Di Uneversitas Pancasila, Tapi jarang digunakan nich ....Wong udah parah kondisinya......
Maka terima saja klo tiba2 di sela - sela kemacetan ada orang wira - wiri menyebrang....
kalau saja di DETOS dan mall disebrang mereka ( wakak Gw lupa namanya ), 2 raksasa mall yang saling berhadapan di Marginda Raya ( klo arah dari Pasming Setelah Plang Selamat datang di Kota Depok ) dibuatkan jempatan penyebrangan maka salah satu masalah kemacetan diDepok akan teratasi, bayangkan saya setiap menit pasti ada saja yang menyebrang kondisi ini diperarah dengan angkot dan bus yang berhenti sembarangan......:P cape dech pak.
Di ITC DEPOK permasalahannya Angkot lebih banyak dari pada penumpang... weks jadi dech tuh barang muacet.... tapi Polisi Depok perlu diacungkan Jempol membuat peraturan / kebijakan GREENWAY " ABANG CEPET PULANG " yang angkot tidak boleh ngetem di sepanjang jalan ITC tersebut, namun keterbatasan jumlah polisi akhirnya membuat pengawasah juga terbatas namanya SUPIR angkot yach tetep aja banyak yang bandel, well karena saingan banyak mungkin mereka berebut penumpang kalie yach kasian juga kan klo ga makan.....
nah saran lagi nich pak Sebenernya perijinan untuk hmmm Angkutan Kota gimana sich, kok kayak nggak di jaga yach, kayaknya semua pengajuan diijinin untuk angkutan kota, jadi yach semakin banyak aja tuh mobil berwarna Biru di Depok.??
Klo bisa sich Dibuat sistem Transportasi masal yang memperhatikan quantity dan qualitasnya dan peraturan perijinan trayek juga jangan di gembor2kan terlalu banyak numpuk dah semua di Depok yach macet lah pak, kan kasian mereka juga banyakan angkot dari pada penumpang.........
Ach udah ach kepanjangan yach... maafin klo tulisan ini tidak ilmiah. karena memang celotehan dan saya tidak berbakat menuls
hehehe
Thanks
Fandi
Oh iya foto diambil dari Serch di Google ....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment